ADDS

Saturday, January 9, 2010

Mengitung RAV dan RAB dalam mekanika Teknik


MENGHITUNG REAKSI TUMPUAN

Mencari RAV dengan berpedoman pada titik B dimana semua titik memutarinya.. nah titik yang memutar searah jarum jam :roll: adalah positif (+) dan titik yang berlawanan jarum jam negatif (-)

ΣMB = 0

-P1v x 14 – ( 3 x 20 ) x 12.5 + 11 x RAv – ( 20 x 5 ) x 8.5 – P2 x 6 = 0

-100 x 14 – ( 3 x 20 ) x 12.5 + 11 RAv – ( 20 x 5 ) x 8.5 – ( 50 x 6 ) = 0

-1400 – 750 + 11 RAv – 850 – 300 = 0

11 RAv – 3280 = 0

Jadi RAv= 298.18 ton

mencari RBV dengan berpedoman pada titik A

ΣMA = 0

-RBv x 11 + 20 + 50 x 5 + ( 20 x 5 ) x 2.5 + RAv x 0 – ( 20 x 3 ) x 1.5 – 100 x 3 = 0

-11 RBv + 20 + 250 + 250 + 0 – 90 – 300 = 0

-11 RBv + 130 = 0

Jadi RBV= 11.82 ton

Kontrol ΣV = 0

RAv + RBv = 100 + ( 20 x 3 ) + ( 20 x 5 ) + 50

298 + 11.82 = 310 ton ( O.K )

Nilainya sama jadi o.k

Jika belum o.k maka di hitung kembali dari awal

MENGHITUNG BIDANG M ( MOMEN )

Momen di titik sejauh 3m dari tik A

M 3m = -100 x 3 – ( 20 x 3 ) x 1.5

= -300 – 90

= -390 t.m

Momen sejauh 8 m dari titik A

M 8m = -100 x 8 – ( 20 x 3 ) x 6.5 + RAv x 5 – ( 20 x 5 ) x 2.5

= -800 – 390 + 1490.9 – 250

= 50.9 t.m

Momen sejauh 11 m dari titik A

M 11m = -100 x 11 – ( 20 x 3 ) x 9.5 + RAv x 8 – ( 20 x 5 ) x 5.5 – 50 x 3 – 20

= -1100 – 570 + 2385.44 – 550 – 150 – 20

= -4.56 t.m

MENGHITUNG BIDANG Q ( GAYA LINTANG )

Gaya lintang sejauh 3 m dari titik A

Q 3m = -100 – 20 x3 + 298.18

= 138.18 ton

Gaya lintang sejauh 8 m dari titik A

Q 8m = -100 – 20 x 3 + 298.18 – 20 x 5 – 50

= -11.82

MENGHITUNG BIDANG N ( GAYA NORMAL )

Reaksi horizontal dititik A adalah

RAh – P1h = 0

RAh – 100 = 0

RAh = 100 ton

Langkah selanjutnya adalah menggambar hasil perhitungan momen tersebut.

Tuesday, April 14, 2009

INFORMATIKA TEKNIK SIPIL

Informatika Sipil merupakan cabang baru dari ilmu teknik sipil yang merupakan gabungan dua disiplin ilmu utama yaitu teknik sipil dan ilmu komputer. Hal yang mendasari pembentukan disiplin gabungan ini ialah permasalahan yang terkadang muncul sebagai hambatan atau tantangan dalam pendesainan ,pengerjaan atau koreksi terhadap kerja yang telah dicanangkan. Dicontohkan seperti permasalahan pengujian kekuatan sebuah struktur dengan material baru, pemodelan aliaran air sungai, penyebaran limbah dalam tanah hingga tantangan untuk proyek yang dapat membahayakan jiwa seperti pemodelan pembangunan reaktor nuklir dan bendungan dilengkapi dengan faktor bahaya yang mungkin terjadi seperti gempa bumi dan banjir badang. Pada awalnya banyak digunakan tenaga ilmuwan informatika secara murni untuk terjun didalamnya, tapi karena keunikan proyek bangunan dan permasalahannya, dibentuk disiplin baru ini untuk menjawab tantangan yang berkaitan dengan permasalahan keilmuan khas tehnik sipil yang membutuhkan kemampuan informatika.

Fokus penekanan pembahasan pada Informatika Sipil disandarkan kepada tema tema dasar yang juga merupakan bagian dari tehnik sipil, seperti penelitian stuktur, analisa material bangunan, parameter tanah dan kekuatannya, siklus aliran air dan manajemennya, efesiensi pergerakan transportasi untuk system yang kompleks dsb. Analisa dengan simulasi komputer merupakan hal yang paling sering dipelajari untuk tema fokus yang menyangkut kepada material, struktural hingga pengujian konsep efesiensi system trasportasi pada jalur yang padat atau simulasi pengaturan air pada daerah rawan banjir.


Materi Utama

Materi yang diajarkan pada bidang ini mencakup beberapa pengetahuan dasar yang harus dipunyai seperti :
Konsep dasar dari Finite Element Method,Finite Differential Method atau Finite Volume Method, yang biasanya dibutuhkan untuk menyelidiki kemampuan suatu materi dengan dibagi material tersebut dalam beberapa segmen pengukuran. Setiap segmen pengukuran akan menghasilkan nilai nilai. Kumpulan dari hasil nilai tersebut didapatkan nilai optimum analisa tersebut.
Beberapa jenis Bahasa pemrograman komputer diperlukan mengingat setiap bahasa pemrograman mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing masing. Minimal seorang insiyur dibidang ini menguasai bahasa pemrograman C++ dan Java.
CAD, singkatan dari Computer Aided Design, yakni kemampuan mengerti konsep dan cara komputer bekerja untuk permasalahan desain baik 2 dimensi hingga 3 dimensi.Beberapa diantara universitas yang ada bahkan diajarkan penggunaan library khusus untuk menambah atau menyesuaikan program CAD tersebut dengan kekhususan sebuah proyek bangunan.
Permasalahan yang rumit dengan jumlah data yang berjalan terus menerus "real time" dan banyak sekali dijumpai insiyur tehnik sipil yang berkecimpung di bidang penelitian kekuatan material atau pada bidang hidrologi. Sering digunakan beberapa komputer yang disatukan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dibidang ini. Sehingga kemampuan bekerja dengan Parallel Komputer tingkat dasar wajib dipunyai.

MEKANIKA TANAH






Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu teknik sipil, dalam bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil engineering dan Bodenmechanik dalam bahasa Jerman.

Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya "Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage" (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai "Bapak Mekanika Tanah".Daftar isi [tampilkan]



Definisi tanah

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari:
Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain
Zat Cair
Gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara butiran mineral-mineral padat tersebut

Tanah berguna sebagai pendukung pondasi bangunan dan juga tentunya sebagai bahan bangunan itu sendiri (contoh: batu bata). 
Pipa Hidrometer
 
Piknometer berisi tanah dan air, tanpa udara (divakum) sedang ditimbang dengan ketelitian 0,0001 gram dan diukur suhunya
 
Alat Atterberg
 
Contoh tanah pada uji plastis, setelah di oven 24 jam



Percobaan

Ilmu ini mempelajari sifat-sifat tanah melalui serangkaian percobaan laboratorium dan percobaan di lapangan:


-Percobaan di lapangan
-Pengambilan contoh dan benda uji tanah
-Pendataan lapisan dengan cara pengeboran
-Uji CPT atau Sondir
-Uji Tekan Pelat
-Uji kepadatan tanah di lapangan
-Uji Permeabilitas sumur
-Uji SPT (eng: Standard Penetration Test)
-Uji DCP
-Uji Kekuatan Geser Tanah di lapangan, dengan menggunakan Uji Baling-Baling


Percobaan di laboratorium
Distribusi Butiran Tanah,

  untuk tanah berbutir besar digunakan Uji Ayak (eng: Sieve Analysis, de: Siebanalyse),
  untuk tanah berbutir halus digunakan Uji Hidrometer (eng: Hydrometer,
  de: Aräometer/Sedimentationsanalyse).
Berat Jenis Tanah (eng: Specific Grafity, de: Wichte)
Kerapatan Tanah (eng: Bulk Density, de: Dichte) dengan menggunakan Piknometer.
Kadar Air, Angka Pori dan Kejenuhan Tanah

  (eng: Water Content, Pore Ratio and Saturation Ratio;
  de: Wassergehalt, Hohlraumgehalt, Sättigungszahl)
Permeabilitas (eng: Permeability, de: Wasserdurchlässigkeit)
Plastisitas Tanah

  dengan menggunakan Atterberg Limit Test untuk mencari:
  - Batas Cair dan Plastis,
  - Batas Plastis dan Semi Padat,
  - Batas Semi Padat dan Padat
  (eng: Liquid Limit, Plastic Limit, Shrinkage Limit;
  de: Zustandgrenzen und Konsistenzgrenzen)
Konsolidasi (eng: Consolidation Test, de: Konsolidationversuch)
Uji Kekuatan Geser Tanah,

  di laboratorium terdapat tiga percobaan untuk menentukan kekuatan geser tanah, yaitu:
  - Percobaan Geser Langsung (eng: Direct Shear Test, de: Direktscherversuch),
  - Uji Pembebanan Satu Arah (eng: Unconvined Test, de: Einaxialversuch) dan
  - Uji Pembebanan Tiga Arah (eng & de: Triaxial)
Uji Kemampatan dengan menggunakan Uji Proctor


Penggunaan ilmu

Pada kelanjutannya, ilmu ini digunakan untuk:
Perencanaan perkerasan lapisan dasar jalan (pavement design)
Perencanaan struktur di bawah tanah (terowongan, basement) dan dinding penahan tanah)
Perencanaan galian
Perencanaan bendungan

TEKNIK PONDASI

Teknik Pondasi (ada juga yang mengeja teknik fondasi) adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik.


Jenis-jenis pondasi

Pondasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis:
Pondasi Dangkal (eng: Shallow Foundation, de: Flach- und Flächengründungen), di dalamnya terdiri dari:

  - Pondasi Setempat (eng: Single Footing, de: Einzelfundament)


  - Pondasi Menerus (eng: Continuous Footing, de: Streifenfundament)

  - Pondasi Pelat (eng: Plate Foundation, de:Plattenfundament)


Pondasi Dalam (eng: Deep Foundation, de: Tiefgründungen), contohnya: Pondasi Tiang Pancang (eng: Pile Foundation, de: Pfahlgründungen)

Kombinasi Pondasi Pelat dan Tiang Pancang (eng: Combination of Plate-Pile Foundation, de: Kombinierte Platten-Pfahlgründungen-KPP)


Jenis pondasi yang digunakan dalam suatu perencanaan bangunan tergantung dari jenis tanah dan beban yang bekerja pada lokasi rencana proyek.


Beban yang bekerja pada pondasi

Beban yang bekerja pada suatu pondasi dapat diproyeksikan menjadi:
-Beban Horizontal/Beban Geser, contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer beban akibat gaya angin pada dinding.
-Beban Vertikal/Beban Tekan dan Beban Tarik, contohnya:

  - Beban Mati, contoh berat sendiri bangunan
  - Beban Hidup, contoh beban penghuni, air hujan dan salju
  - Gaya Gempa
  - Gaya Angkat Air (eng: Lifting Force, de: Auftriebskraft)
     -Momen
     -Torsi

BETON

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.

Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll.